JAKARTA — Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Ka Kwarnas) Kak Budi Waseso menyampaikan sambutannya dalam rangka peringatan Hari Baden Powell/Founder’s Day ke-162.
Peringatan setiap tanggal 22 Februari ini selalu mengingatkan kita akan pesan-pesan Baden Powell dan juga semangat serta sepak terjangnya dalam kepanduan dunia.
Dalam sambutannya, Kak Budi Waseso juga menyebutkan bahwa tahun ini gerakan kepanduan di seluruh dunia sedang memperingati 100 tahun kursus pembina mahir atau dalam Bahasa Inggris disebut “wood badge” yang diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 1919.
Kursus itu menjadi bagian penting dalam menyiapkan pembina-pembina Pramuka yang mahir dan terampil dalam mendidik anak-anak dan remaja yang menjadi anggota organisasi kepanduan, termasuk di Indonesia.
“Gerakan Pramuka menyadari bahwa ketersediaan pembina Pramuka yang mahir dan terampil sehingga mampu mendidik para peserta didik sesuai Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, merupakan hal penting yang tak dapat ditinggalkan,” terang Kak Budi Waseso.
Kak Budi juga menjelaskan bahwa itulah sebabnya salah satu butir dalam Dasa Karya Gerakan Pramuka yang dicanangkan dalam kepengurusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023 adalah penguatan pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) dan pusat penelitian dan pengembangan (Puslitbang).
“Gerakan Pramuka harus terus mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan agar para pembina Pramuka tidak ketinggalan zaman dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya saat ini,” tambah Kak Budi.
Di akhir sambutannya, Kak Budi mengajak kita semua untuk bersama-sama memeringati Hari Baden Powell dengan semangat melayani dan bersatu, siap membantu dan selalu bergandengan tangan untuk kemajuan Indonesia serta dunia yang lebih baik. (cst)